SEJARAH BAPAK PANDU INDONESIA KH. AGUS SALIM
Pramuka indonesia telah melalui sejarah yang panjang. Mulai dari awal masuknya ke nusantara saat di bawa oleh penjajah belanda dengan Netherland Indische Padvinder Vereniging (Persatuan Pandu Pandu Hindia Belanda ) lalu berdirilah organisasi-organisasi Kepanduan Bumi Putera seperti JPO (Javananse Padvinders Organizatie) dan JJP (Jong Java Padvinderij ) kesadaran untuk menyatukan organisasi kepanduan bumi putera seperti terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia) dan PAPI (Persatuan Antar Pandu Pandu Indonesia), dan dilarangmya aktivitas kepanduan di masa pendudukan jepang. Juga dinamika kepanduan di masa kemerdekaan dengan puncaknya meleburnya berbagai organisasi kepanduan dalam gerakan pramuka pada tahun 1961.
Sukarno dan KH. Agus Salim
Rangkaian sejarah kepramuakaan indonesia ini merupakan kesatuan sejarah yang tidak harus dipotong-potong dalam periode-periode tersendiri atau malah berdasarkanpenggunaan istilah-istilah di dalamnya. Baik ketika menggunakan istilah ’Padvinder’, Pandu, maupun Pramuka,semuanya adalah pramuka. Dengan pemahaman ini, tentu tidak arif untuk memisah kan antara Bapak Padvinder Indonesia, Bapak Pandu Indonesia, Bapak Pramuka Indonesia.
Tidak perlu lagi ada pemisahan seorang tokoh diberikan gelar ‘’Bapak Pandu Indonesia’’ dan tokoh lainnya sebagai ‘’Bapak Pramuka Indonesia’’. Sehingga kalau ada pertanyaan, siapa bapak pramuka indonesia jawabnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dan jika munjul pertayaan, siapakah bapak pandu indonesia, jawabnya tetap sama, Sri Sultan Hemengku Buwono IX.
Gelar bapak pandu indonesia yang disematkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan resmi Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka. Adalah Munas Gerakan Pramuka Tahu N 1988 di DILI, Timor Timor Timur (Sekarang Negara Timor Leste) yang kemudian mengangkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bapak pramuka indonesia melalui keputusan bernomor 10/munas/1988 tentang Bapak Pramuka.
Munas merupakan forum tertinggi dengan keputusan tertinggi pula dalam gerakan pramuka. Sehingga menetapkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bapak pramuka indonesia memang memiliki dasar hukum yang sangat kuat di dalam gerakan pramuka.
Jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX tidak hanya diakui di dalam negeri WOSM (World Organization of the Acout Movement) pada tahun 1973 menganugerahkanya Bronze Wolf Award yang merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari WOSM.
Bahkan kata ‘PRAMUKA’ pun dicetuskan dan dipilih oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menamai kepanduan di indonesia. Kata pramuka ini diambil daro istilah ‘poromuko’ yang merupakan nama pasukan khusus dan terdepan di karaton yogyakarta pasa jaman penjajahan belanda.
1. Bapak Pandu Indonesia
Gelar bapak pandu indonesia oleh sebagian pihak di sematkan kepada kh.agus salim atas jasanya merubah istilah ‘padvinder’ dan ’padvinderij’ yang berasal dari bahasa belanda menjadi ‘pandu’ dan ‘kepanduan’
Namun harus diakui, hingga saat ini tidak ada satu ketetapan hukum pun yang mendasari penganugerahan gelar tersebut. Dalam berbagai ketetapan munas, keputusan Kwartir Nasional maupun peraturan perundangan lainnya di pramuka, tiada satupun yang menetap kan Kh. Agus Salim sebagai Bapak Pandu Indonesia.
Bahkan tidak di temukan siapa yang pertama kali menyatakan bahwa KH.Agus Salim sebagai bapak pandu indonesia.
Tanpa mengecilkan jasa KH. Agus Salim sebagai tokoh nasional yang menaruh perhatian tinggi pada kepanduan di indonesia, perlu ditegakan bahwa gelar H.Agus Salim sebagai bapak pandu indonesia tidak memiliki dasar yang jelas.
2. KH.Agus Salim
Haji Agus Salim lahir dengan nama Masyhudul Haq
Tempat Lahir : Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, Hindia Belanda
Tanggal Lahir : 08 Oktober 1884
Wafat : Jakarta, 04 November 1954
KH. Agus Salim merupakan tokoh Sarekat Islam (Salah Satu Organisasi Pelopor Pergerakan Nasional) yang menaruh perhatian pada pendidikan kepanduan. Beliaulah yang pertama kali mengusulkan dan menggunakan istilah ‘pandu’ dan ‘kepanduan’ untuk mengatasi istilah sebelumnya ’padvinder’ dan’padvinderij’ yang oleh belanda di larang penggunanya bagi organisasi kepramukan yang didirikan oleh Bumi Putera (Orang Indonesia).
Istilah ‘pandu’ dan ‘kepanduan’ di perkenal kan pertama kali saat konggres Sarekat Islam Afdeling Padvinderij di Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 1928. SIAP sendiri adalah organisasi kepanduan milik sarekat islam, atas usul tersebut SIAP kemudian berubah kepanjangan sarekat islam Afdeeling Pandoe.
Sukarno dan KH. Agus Salim
Rangkaian sejarah kepramuakaan indonesia ini merupakan kesatuan sejarah yang tidak harus dipotong-potong dalam periode-periode tersendiri atau malah berdasarkanpenggunaan istilah-istilah di dalamnya. Baik ketika menggunakan istilah ’Padvinder’, Pandu, maupun Pramuka,semuanya adalah pramuka. Dengan pemahaman ini, tentu tidak arif untuk memisah kan antara Bapak Padvinder Indonesia, Bapak Pandu Indonesia, Bapak Pramuka Indonesia.
Tidak perlu lagi ada pemisahan seorang tokoh diberikan gelar ‘’Bapak Pandu Indonesia’’ dan tokoh lainnya sebagai ‘’Bapak Pramuka Indonesia’’. Sehingga kalau ada pertanyaan, siapa bapak pramuka indonesia jawabnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dan jika munjul pertayaan, siapakah bapak pandu indonesia, jawabnya tetap sama, Sri Sultan Hemengku Buwono IX.
Gelar bapak pandu indonesia yang disematkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan resmi Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka. Adalah Munas Gerakan Pramuka Tahu N 1988 di DILI, Timor Timor Timur (Sekarang Negara Timor Leste) yang kemudian mengangkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bapak pramuka indonesia melalui keputusan bernomor 10/munas/1988 tentang Bapak Pramuka.
Munas merupakan forum tertinggi dengan keputusan tertinggi pula dalam gerakan pramuka. Sehingga menetapkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bapak pramuka indonesia memang memiliki dasar hukum yang sangat kuat di dalam gerakan pramuka.
Jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX tidak hanya diakui di dalam negeri WOSM (World Organization of the Acout Movement) pada tahun 1973 menganugerahkanya Bronze Wolf Award yang merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari WOSM.
Bahkan kata ‘PRAMUKA’ pun dicetuskan dan dipilih oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menamai kepanduan di indonesia. Kata pramuka ini diambil daro istilah ‘poromuko’ yang merupakan nama pasukan khusus dan terdepan di karaton yogyakarta pasa jaman penjajahan belanda.
1. Bapak Pandu Indonesia
Gelar bapak pandu indonesia oleh sebagian pihak di sematkan kepada kh.agus salim atas jasanya merubah istilah ‘padvinder’ dan ’padvinderij’ yang berasal dari bahasa belanda menjadi ‘pandu’ dan ‘kepanduan’
Namun harus diakui, hingga saat ini tidak ada satu ketetapan hukum pun yang mendasari penganugerahan gelar tersebut. Dalam berbagai ketetapan munas, keputusan Kwartir Nasional maupun peraturan perundangan lainnya di pramuka, tiada satupun yang menetap kan Kh. Agus Salim sebagai Bapak Pandu Indonesia.
Bahkan tidak di temukan siapa yang pertama kali menyatakan bahwa KH.Agus Salim sebagai bapak pandu indonesia.
Tanpa mengecilkan jasa KH. Agus Salim sebagai tokoh nasional yang menaruh perhatian tinggi pada kepanduan di indonesia, perlu ditegakan bahwa gelar H.Agus Salim sebagai bapak pandu indonesia tidak memiliki dasar yang jelas.
2. KH.Agus Salim
Haji Agus Salim lahir dengan nama Masyhudul Haq
Tempat Lahir : Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, Hindia Belanda
Tanggal Lahir : 08 Oktober 1884
Wafat : Jakarta, 04 November 1954
KH. Agus Salim merupakan tokoh Sarekat Islam (Salah Satu Organisasi Pelopor Pergerakan Nasional) yang menaruh perhatian pada pendidikan kepanduan. Beliaulah yang pertama kali mengusulkan dan menggunakan istilah ‘pandu’ dan ‘kepanduan’ untuk mengatasi istilah sebelumnya ’padvinder’ dan’padvinderij’ yang oleh belanda di larang penggunanya bagi organisasi kepramukan yang didirikan oleh Bumi Putera (Orang Indonesia).
Istilah ‘pandu’ dan ‘kepanduan’ di perkenal kan pertama kali saat konggres Sarekat Islam Afdeling Padvinderij di Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 1928. SIAP sendiri adalah organisasi kepanduan milik sarekat islam, atas usul tersebut SIAP kemudian berubah kepanjangan sarekat islam Afdeeling Pandoe.
0 Response to "SEJARAH BAPAK PANDU INDONESIA KH. AGUS SALIM"
Post a Comment