Cerita Pramuka-Ada Cinta Di Pramuka
Cerita Pramuka-Ada Cinta Di Pramuka
Ada cinta di pramuka – banyak orang beranggapan soal cinta itu berkaitan dengan fisik dan materi, tapi kali ini cinta itu datang bukan karena fisik dan materi.
Awal pertamanya sih pas kita sama-sama ngikutin acara perkemahan pramuka. Semua terlihat biasa-biasa saja mulanya, semua situasi kelihatan baik-baik saja. Kegiatan yang dimulai dari pagi hari hingga besok hari terasa sangat menyenangkan. Pertama kali kita bertemu saat rapat pertama akan dilaksanakan kegiatan perkemahan pramuka, disinilah seemuanya dimulai.
Kita terlihat biasa-biasa saja bertemu sapa antara satu dan lainnya. Namun ada yang tampak begitu berbeda dari sekian banyaknya panitia yang bergabung dalam acara perkemahan ini. Saya begitu terfokus kepada salah satu wanita yang juga menjadi panitia, namanya adalah regina wanita yang saya kenal pada kegiatan ini.
Sejak pertama kali kita berkenalan ada sedikit perasaan yang berbeda kepadanya, tapi yasudahlah mungkin cuman sekedar perasaan yang biasa saja.
Aku memberanikan diri untuk kembali menyapa dia,
“kenalin nama aku feri”
Dia menjawab
“ iya kak udah tau kok”
Sumpah malu banget rasanya.
Kami pun mulai sedikit lebih akrab, banyak cerita, dan ternyata regina ini orangnya asik dan mudah bergaul. Keesokan harinya kita kembali rapat untuk pembentukan panitia acara, betapa tambah senangnya rasa ini ketika kami berada dalam satu bidang yang sama. Tiada hari yang kita lewati tanpa menyapa satu sama lain. Kami pun kian makin akrab, mulai banyak cerita tentang semua pengalaman kita masing-masing. Dan ternyata dia merupakan anak satu-satunya di keluarganya, dia juga pernah bercerita bahwa orang tuanya sangat melarang dia mengikuti pramuka karena takut terjadi apa-apa katanya. Pernah suatu ketika dia sedang latihan pramuka disekolahnya orang tua nya datang kesekolah sambilan marah-marah karena mengetahui regina mengikuti pramuka. Tetapi karena orangnya lumayan keras kepala dia tidak terlalu memperdulikan larangan orang tuanya tersebut dan membuat orang tuanya luluh terhadapnya.
Satu hari sebelum kegiatan akan dilaksanakan seluruh panitia sudah harus terlebih dahulu berada di tempat kegiatan. Kami pun menginap disana sambilan pematangan seluruh persiapan untuk perkemahan, malam kian larut dan dingin nya angin yang berhembus begitu sangat terasa. Jaket yang kami gunakan pun sudah tidak tahan menahan dinginnya anginnya malam, saya melihat regina berada dipaling ujung dekat tenda dengan raut wajah yang sangat lesu karena kedinginan. Dengan berani saya mencoba menghampirinya,
“ini ada selimut” kataku
“gausah kak gak dingin kok” dengan wajah lesu dia menjawab.
“kamu kedinginan kan?” kataku lagi.
“engga kok kak, udah terbiasa” katanya dengan wajah tersenyum
“gausah bohong, ni ambil” dia mengambil sambil tersenyum.
Keesokan harinya kegiatan pun sudah mulai dari jam 08.00, semua panitia sibuk dengan urusan masing-masing. Setiap perkemahan pramuka selalu ada yang namanya api unggun, api unggun merupakan hal yang wajib dilakukan pada malam terakhir perkemahan. Setelah selesai melakukan upacara api unggun semua panitia dan peserta berkumpul untuk menikmati acara selanjutnya yaitu menonton pensi yang dilakuan oleh para peserta.
Saya dan regina duduk bersebelahan didekat api sambil tertawa menyaksikan pensi dari para peserta, tersadar besok adalah hari terakhir kegiatan selesai dilaksanakan.
Saya bertanya kepada regina sebagai pembuka pembicaraan dimalam itu.
“besok hari terakhir kegiatan ya?’
“iya kak,” jawabnya
“selesai kegiatan apakah kita masih bisa bertemu sapa seperti ini?”
Dia sedikit kaget,
“lucu ya pertanyaannya? Hahaha” jawabnya
“kok lucu?”
“ya iyalah lucu kan masih banyak kegiatan”
“iya sih banyak, tapi apakah masih bisa seperti ini?”
Cuman tersenyum.....
Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya. Dengan perasaan yang begitu khawatir, semas dan takut. Kalo gak dicoba pasti gak akan tau gimana hasilnya. Lalu saya mengambil selembar kertas yng sudah saya siapkan sebelumnya yang bertuliskan............... dan memberikannya kepadanya.
INI CUMAN IMAJINASI PENULIS LO, JANGAN DIANGGAP SERIUS YA..
Ada cinta di pramuka – banyak orang beranggapan soal cinta itu berkaitan dengan fisik dan materi, tapi kali ini cinta itu datang bukan karena fisik dan materi.
Awal pertamanya sih pas kita sama-sama ngikutin acara perkemahan pramuka. Semua terlihat biasa-biasa saja mulanya, semua situasi kelihatan baik-baik saja. Kegiatan yang dimulai dari pagi hari hingga besok hari terasa sangat menyenangkan. Pertama kali kita bertemu saat rapat pertama akan dilaksanakan kegiatan perkemahan pramuka, disinilah seemuanya dimulai.
Kita terlihat biasa-biasa saja bertemu sapa antara satu dan lainnya. Namun ada yang tampak begitu berbeda dari sekian banyaknya panitia yang bergabung dalam acara perkemahan ini. Saya begitu terfokus kepada salah satu wanita yang juga menjadi panitia, namanya adalah regina wanita yang saya kenal pada kegiatan ini.
Sejak pertama kali kita berkenalan ada sedikit perasaan yang berbeda kepadanya, tapi yasudahlah mungkin cuman sekedar perasaan yang biasa saja.
Aku memberanikan diri untuk kembali menyapa dia,
“kenalin nama aku feri”
Dia menjawab
“ iya kak udah tau kok”
Sumpah malu banget rasanya.
Kami pun mulai sedikit lebih akrab, banyak cerita, dan ternyata regina ini orangnya asik dan mudah bergaul. Keesokan harinya kita kembali rapat untuk pembentukan panitia acara, betapa tambah senangnya rasa ini ketika kami berada dalam satu bidang yang sama. Tiada hari yang kita lewati tanpa menyapa satu sama lain. Kami pun kian makin akrab, mulai banyak cerita tentang semua pengalaman kita masing-masing. Dan ternyata dia merupakan anak satu-satunya di keluarganya, dia juga pernah bercerita bahwa orang tuanya sangat melarang dia mengikuti pramuka karena takut terjadi apa-apa katanya. Pernah suatu ketika dia sedang latihan pramuka disekolahnya orang tua nya datang kesekolah sambilan marah-marah karena mengetahui regina mengikuti pramuka. Tetapi karena orangnya lumayan keras kepala dia tidak terlalu memperdulikan larangan orang tuanya tersebut dan membuat orang tuanya luluh terhadapnya.
Satu hari sebelum kegiatan akan dilaksanakan seluruh panitia sudah harus terlebih dahulu berada di tempat kegiatan. Kami pun menginap disana sambilan pematangan seluruh persiapan untuk perkemahan, malam kian larut dan dingin nya angin yang berhembus begitu sangat terasa. Jaket yang kami gunakan pun sudah tidak tahan menahan dinginnya anginnya malam, saya melihat regina berada dipaling ujung dekat tenda dengan raut wajah yang sangat lesu karena kedinginan. Dengan berani saya mencoba menghampirinya,
“ini ada selimut” kataku
“gausah kak gak dingin kok” dengan wajah lesu dia menjawab.
“kamu kedinginan kan?” kataku lagi.
“engga kok kak, udah terbiasa” katanya dengan wajah tersenyum
“gausah bohong, ni ambil” dia mengambil sambil tersenyum.
Keesokan harinya kegiatan pun sudah mulai dari jam 08.00, semua panitia sibuk dengan urusan masing-masing. Setiap perkemahan pramuka selalu ada yang namanya api unggun, api unggun merupakan hal yang wajib dilakukan pada malam terakhir perkemahan. Setelah selesai melakukan upacara api unggun semua panitia dan peserta berkumpul untuk menikmati acara selanjutnya yaitu menonton pensi yang dilakuan oleh para peserta.
Saya dan regina duduk bersebelahan didekat api sambil tertawa menyaksikan pensi dari para peserta, tersadar besok adalah hari terakhir kegiatan selesai dilaksanakan.
Saya bertanya kepada regina sebagai pembuka pembicaraan dimalam itu.
“besok hari terakhir kegiatan ya?’
“iya kak,” jawabnya
“selesai kegiatan apakah kita masih bisa bertemu sapa seperti ini?”
Dia sedikit kaget,
“lucu ya pertanyaannya? Hahaha” jawabnya
“kok lucu?”
“ya iyalah lucu kan masih banyak kegiatan”
“iya sih banyak, tapi apakah masih bisa seperti ini?”
Cuman tersenyum.....
Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya. Dengan perasaan yang begitu khawatir, semas dan takut. Kalo gak dicoba pasti gak akan tau gimana hasilnya. Lalu saya mengambil selembar kertas yng sudah saya siapkan sebelumnya yang bertuliskan............... dan memberikannya kepadanya.
INI CUMAN IMAJINASI PENULIS LO, JANGAN DIANGGAP SERIUS YA..
Semangat feriy untuk perasaan ya hehe...semangat ya
ReplyDelete