CERITA API UNGGUN: Mengikuti Jejak
Tanda-tanda dan Aba-aba (Cerita Api Unggun no. 7)
Sewaktu masa aktifnya di ketentaraan. BP sering atau biasa menggunakan bahasa-bahasa raahasia atau tulisan tersembunyi. Yang nantinya disebut sandi. Memberi tanda berharga sekali untuk diketahui, kegunaannya banyak sekali. Jika ada banjir di tempat yang jauh, kita bisa mengirim atau menerima tanda.
Suku-suku bangsa dulu, suka memberi tanda dengan asap, kentongan, gong, tambur, alat tiup, gendang, dsb. Pengirim tanda dengan sinar disebut Heliograph. (Aba-aba dapat dibaca pada halaman Morse dan Semaphore). Buatlah tandatanda sendiri untuk memberi perintah-perintah kepada regumu.
Pionering (Cerita Api Unggun no. 8)
Perintis-perintis (Pioneers) zaman dahulu adalah orang-orang yang pergi lebih awal (tim pendahulu) guna membuka jalan di rimba/daerah baru untuk mereka yang akan datang menyusul di kemudian hari.
Pioneering adalah kegiatan-kegiatan para perintis seperti membuat jembatan, menara pandang/intai, rumah sementara hingga benteng. Kegiatan pioneering ini membutuhkan keahlian menggunakan simpul dan ikatan (tali-temali), juga alat-alat seperti kapak, gergaji, dsb.
Bivak ialah gubuk yang paling sederhana/ darurat. Seorang pandu harus dapat membuat tenda sederhana seperti yang biasa dilakukan para perintis atau suku-suku primitif jika harus bermalam di tempat terbuka.
Perkemahan (Cerita Api Unggun no. 9)
Perkemahan menetap disebut Standing Camp, perkemahan berpindah-pindah disebut Safary Camp. Tenda ridge adalah tenda berdinding. Sedang yang beratap ganda disebut Double Deck. (Tentang perkemahan bisa dilihat di halaman perkemahan).
Baden-Powell sudah terbiasa hidup di alam terbuka dan tidur hanya beralaskan tanah, beratapkan langit. Baden-Powell sangat menganjurkan para pandu untuk dapat dan terbiasa melakukan berkemah. Tidak ada yang sulit dalam berkemah, kalau kita sudah terbiasa.
Memasak di Perkemahan (Cerita Api Unggun no. 10)
Sudah barang tentu setiap pandu harus bisa memasak di perkemahan jika tidak, pandupandu akan mengalami kelaparan dan sakit. Hal tersebut bisa membahayakan diri.
Mengikuti Jejak (Cerita Api Unggun no. 11)
Sign atau tanda-tanda adalah perkataan yang diperguna. kan oleh pandu untuk menerangkan hal-hal kecil yang penting, seperti bekas kaki, cabang-cabang dahan yang patah, rumput yang terinjak, sisa-sisa makanan, titik-tetesan darah, rambut dan sebagainya, sesuatu yang dapat digunakan sebagai kunci untuk mencari keterangan atau jawaban yang dicari.
Mengikuti Jejak 2 (Cerita Api Unggun no. 12)
Di Afrika Selatan istilah mencari jejak disebut Spooring, dan di India istilah mencari jejak disebut Pugging sedangkan di Amerika disebut Trailing atau Tracking
Membaca Tanda-tanda atau Deduksi (Cerita Api Unggun no. 13)
Apabila seorang pandu telah belajar tanda-tanda, kemudian ia harus belajar menghubung-hubungkan tanda ini dan tanda itu, dengan demikian ia dapat mengerti maksud dari apa yang telah dilihatnya. Metode demikian disebut Deduksi. Para gembala lembu di Amerika Selatan disebut gauchos.
0 Response to "CERITA API UNGGUN: Mengikuti Jejak "
Post a Comment